Selasa, 12 Juni 2012

ADAPTASI FISIOLOGIS PADA PERIODE POST PARTUM SERTA PROSES PERAWATAN

Puerperium adalah masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali rgan reproduksi baik external maupun internal. Masa ini mememerlukan waktu 6 minggu tetapi akan pulih sempurna seperti kondisi sebelum hamil memerulkan waktu sampai dengan 3 bulan.

Post Partum
  • Periode Post Partum
    • 24 jam pertama → Immediate Post Partum
    • Minggu pertama → Early Post Partum
    • Minggu kedua sampai dengan minggu ke enam → Late Post Partum
  • Perubahan Konsep Askep Post Partum
    • Jika persalinan lama maka:
      • Persalinan dianggap kondisi sakit
      • Harus istirahat 10 sampai dengan 14 hari
      • Ketergantungan pada tenaga kesehatan meningkat
    • Asuhan keperawatan ditingkatkan hingga enam minggu
      Jika persalinan baru maka:
      • Persalinan dianggap keadaan normal (fisiologis)
      • Istirahat 2-3 hari
      • Self care pada ibu dan bayinya
      • Askep pada teaching by learning
      • Kolaboratif
      • Pemenuhan keperluan istirahat
      • Meningkatkan suhu bayi dan keluarga
      • Pemenuhan keperluan rasa nyaman pemulihan
  • Tujuan Askep Post Partum
    • Memonitor adaptasi fisiologis dan psikologis
    • Meningkatkan pemulihan fungsi tubuh
    • Meningkatkan kenyamanan
    • Meningkatkan hubungan orang tua dan bayi
    • Memberikan peluang orang tuan untuk merawat bayinya
    • Mengajar untuk merawat diri sendiri dan bayi secara efektif
  • Adaptasi Fisiologis pada Periode Post Partum
    • Involusi
      Proses kembalinya (ukuran dan fungsi) system reproduksi ke kondisi sebelum hamil. Involusi terjadi sampai dengan 6 minggu, Dalam 3-4 hari pertama proses berlangsung cepat.
  • Adaptasi fisiologis pada ibu post partum yaitu:
    • System Kardiovaskuler
      Perubahan volume darah tergantung pada :
      • Jumlah kehilangan darah selam persalinan
      • Jumlah pengeluaran cairan
      • Jumlah cairan yang berpindah ke extravaskuler → pada persalinan normal keluarnya darah 400-500 cc dapat ditoleransi. Dan dikatakan kehilangan apabila > 500 cc indikasi post partum
    • Cardiac Output
      • Pada kala I + II → Cardiac output terus meningkat dan puncaknya pada awal puerperium hal ini diakibat oleh kembalinya darah secara tiba-tiba ke sirkulasi maternal akibat terputusnya sirkulasi uteroplasental
      • Beberapa jam setelah persalinan cardiac output menurun 50%
      • Cardiac output akan kembali normal setelah 2-3 minggu post partum
    • Komponen Darah
      • Hb dan Ht
        Pada 72 jam pertama persalinan terjadi peningkatan Ht dan Penurunan Hb akibat kehilangan sejumlah plasma dan eritrosit
      • Leukosit
        Pada 10-12 jam post partum leukosit meningkat antara 20.000-25.000/mm3 dan meningkat pada 6 hari post partum disertai gejala lain hal ini mengindikasikan terjadinya infeksi puerperium
    • Faktor Koagulasi
      • Faktor pembekuan dan fibrinogen mengalami peningakatan pada awal setelah persalinan
      • Kerusakan pembuluh darah disertai dengan peningkatan factor pembekuan menyebabkan resiko terjadinya tromboemboli
    • Pembuluh darah
      • Keluhan varises extremitas dan vulva segera berkurang setelah persalinan
      • Keluhan hemoroid biasanya akan mengganggu kebiasaan BAB ataupun saat duduk. Hal ini memerlukan pengobatan untuk mengurangi keluhan
    • Tanda-tanda vital

Tanda vital/keadaan
Normal
Penyimpangan
Temperatur
24 Jam pertama post partum dapat meningkat hingga 38o C. Hal ini menjadi penyebab dehidrasi perubahan hormonal dan pembengkakan payudara
Bila 24 jam sampai dengan 2 hari suhu tubuh >38o C kemungkinan disebabkan oleh sepsis, mastitis, endometritis, ifeksi system perkemihan dan system lain.
Nadi
Jam pertama post partum nadi meningkat dikarenakan peningkatan cardiac outuput dan stroke volume
Nadi 50-70/menit masih dianggap normal, kembali normal dalam waktu 3 bulan post partum
Nadi cepat : indikasi hypovolemia akibat perdarahan, kecemasan, infeksi dan kelainan jantung
Pernafasan
Segera normal setelah persalinan
Hyperventilasi akibat efek spinal anestesi
Tekanan darah
Mengalami sedikit perubahan terutama pada 48 jam pertama dan dapat terjadi hypotensi ortostatik (pusing segera setelah berdiri)
Hypotensi : indikasi adanya hypovolume akibat perdarahan.
Hypertensi : indikasi adanya gejala sisa pada ibu yang mengalami pre/
    •  
    • Sistem reproduksi
      • Uterus
        • Proses Involusi
        • Uterus akan mengeras dan mengecil karena kontraksi. Ukuran uterus sama seperti kehamilan umur 16 minggu, yaitu :
          - Panjang : 14 cm
          - Lebar : 12 cm
          - Tebal : 10 cm
          - Berat : 1000 gr
        • Tinggi fundus uteri :
          - Setelah melahirkan (2-4 jam) : setinggi pusat
          - Setiap 24 jam : turun 1-2 cm
          - Hari ke 5/6 : ½ simpisis pusat
          - Hari ke 10-12 : uterus keatas
          - 6 minggu : berangsur normal
        • Berat uterus
          - Setelah plasenta lahir : 1000 gr
          - 1 minggu post partum : 500 gr
          - 2 minggu post partum : 375 gr
          - Akhir post partum (6 minggu) : 50 gr

          Penurunan uterus dan berat uterus terjadi akibat penurunan hormone estrogen dan progesterone yang terjadi segera setelah melahirkan ini menyebabkan proses pengecilan sel-se uterus
        • sub involusi
          Proses kegagalan uterus kembali kembali ke keadaan semula, penyebabnya karena adanya sisa plasenta yang tertinggal di cavum uteri dan infeksi
        • Kontraksi Uterus
Intensitas kontraksi uterus meningkat segera setelah melahirkan

Kontraksi uterus akan menekan pembuluh darah intramyometrial

Pembentukan platelet + proses pembekuan darah

Hemostasi pada priose post partum
Intensitas kontraksi uterus dipengaruhi oleh :
Oksitosin endogen + eksogen

Dipengaruhi oleh reflek menghisap

      • After Pain (nyeri perut)
        - Terjadi akibat kontraksi + relaksasi otot uterus pada jam-jam pertama post partum. Hal ini menimbulkan nyeri
        - Akan berlebihan pada ibu dengan pembesaran uterus yang berlebihan (bayi kembar atau bayi besar)
        - Dipengaruhi oleh :
        Proses menyusui yang merangsang pengeluaran oksitosin sehingga meningkatkan kontraksi uterus. Hal ini meningkatkan rasa mulas.
      • Tempat melekatnya plasenta
Terjadi nodul-nodul akibat proses kontriksi pembuluh darah

Permukaan menebal → nekrotik (proses penyembuhan luka)

      • Lochea
        - Merupakan produk dari terus setelah melahirkan
        - Awal post partum waran merah terang
        - Pada 2 jam pertama post partum jumlah lochea harus tidak boleh dari hr 1 menstruasi dan berangsur-angsur berkurang
        • Jenis-jenis lochea
          • Lochea rubra :
            • Keluar pada awal post partum sampai dengan hari ke 1-3
            • Mengandung darah, desidua dan sisa-sisa troboblast
            • Bau agak anyir
            • Warna merah terang
          • Lochea serosa :
            • Warna merah muda – coklat
            • Terjadi pada hari 4-9 post partum
            • Bau normal seperti menstruasi
            • Jumlah berkurang
            • Mengandung serum, leukosit dna jaringna mati
          • Lochea alba
            • Hari ke 10-2/6 minggu post partum
            • Warna kuning-putih bening
            • Mengandung leukosit, desidua, sel epitel mukosa dan serum.
        • Cara mengukur pengeluaran lochea
          • Leugenbiehi (1990) :
            dengan cara mengamati jumlah resapan darah pada pembalut
          • Jacobson (1985) :
            - timbang pembalut sebelum dan sesudah dipakai
            - selisih jumlah berat identik dengan lochea yang keluar
            - Setiap selisih 1 gr = 1 cc darah/lochea
        • Perbedaan lochea dan perdarahan :
Lochea
Perdarahan
  • Mengalir perlahan sesuai dengan kontraksi
  • Terdapat gumpalan darah
  • Warna darah lebih gelap
  • Jumlah semakin berkurang
  • Mengalir memancar
  • Warna merah segar
  • Keluar terus-menerus semakin deras

Tidak ada komentar:

Posting Komentar